Rabu, 09 November 2022

Kurikulum 2013


Bagi sebagian orang Pendidikan mungkin menjadi barang mahal, tetapi bagi sebagian orang lainnya Pendidikan merupakan sesuatu yang harus di hargai mahal, karena pendidikan merupakan aset yang bisa di tanamkan kepada buah hati mereka. Akan tetapi bagi sebagian orang yang menganggap pendidikan harus dibayar mahal, kadang mereka malah lepas tangan terhadap pendidikan itu sendiri karena kesibukan mereka masing-masing (nitip anak pada sekolah), padahal pendidikan itu dimulai dari keluarga dan lingkungan.
Pendidikan memang sangatlah penting, namun tidak semua orang menyadari hal tersebut. Kebodohan dan kemiskinan sudah sejak lama menjadi lingkaran setan yang harus kita perangi bersama. Dalam hal ini setiap orang memang memiliki tanggung jawab untuk terus mengingatkan pentingnya seseorang untuk menerima dan mengenyam pendidikan sejak dini.
Namun bukan masalah pentingnya seseorang untuk menerima pendidikan sejak dini saja, sebuah pendidikan pun haruslah mengikuti dan berkembang sesuai perkembangan pendidikan didunia agar tidak tertinggal. Kurikulum di Indonesia sendiri telah mengubah kurikulumnya ke kurikulum 2013 dan telah diimplementasikan selama satu semester di 6.326 sekolah. Kurikulum ini menggantikan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang dipakai sejak 2006 lalu.
"Perubahan kurikulum dipicu adanya perubahan sosial budaya, kebutuhan industri, dan ilmu pengetahuan," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, pada pers workshop di Universitas Terbuka, Selasa (14/01/2013). Dalam perubahannya, ada empat standar yang dilibatkan, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, dan standar penilaian.
Mendikbud mengatakan, pada KTSP, yang menjadi rujukan adalah standar isi. Ketiga standar lainnya mengacu pada standar isi. Pola tersebut, kata dia, menghasilkan banyak mata pelajaran.
"Ditentukan dulu isinya mau seperti apa, baru turunan proses, penilaian, dan kompetensi lulusannya ditentukan," jelasnya. Sedangkan di kurikulum 2013, standar kompetensi lulusanlah yang menjadi rujukan. Setelah kompetensi lulusan ditentukan, baru isi, proses, dan penilaiannya ditentukan.
"Ibaratnya jika ingin membuat baju, ditentukan dulu mau buat baju apa, warna apa, ukuran apa, baru dibuat pola dan dicocokkan hasil akhirnya, jadi lebih terukur," tuturnya.
Mendikbud menambahkan, dalam mengembangkan Kurikulum 2013, kurikulum sebelumnya tidak dihilangkan semua, melainkan dijadikan referensi, ditambah dengan tantangan internal dan eksternal. Yang dilakukan dalam pengembangan ini adalah penataan pola pikir, pendalaman dan perluasan materi, penguatan materi, dan penyesuaian beban.
Dalam kurikulum 2013 ini pula, kata Mendikbud, tugas guru menjadi lebih ringan. Karena tugas untuk menyiapkan RPP diambil alih pemerintah. Tujuannya, agar efektivitas pembelajaran lebih besar kepada siswa. "Tujuan utama kita kan siswa, oleh karena itu harus fokus pada kepentingan siswa," katanya.
Berikut saya sertakan perangkat-perangkat yang harus dipersiapkan untuk menyambut atau mempelajari lebih awal kurikulum 2013

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Copyright © . Super Share - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger